Jumat, 23 November 2012

makalah maternitas

MAKALAH ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMSETER 1, 2 DAN 3 Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MASTERNITAS Di susun oleh : Kelompok 2 Andri Sutiawan Guruh Aria Indrawan Resmana Nurul Fitriani Ridwan Bayu Sumi Kustinah Kelas 2c STIKes Karsa Husada Garut DIII Keperawatan KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan disana sini masih banyak kekurangan dan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Pada kesempatan ini juga kami tak lupa mengucapkan terima kasih.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.Amin. Garut, April 2012 A. Sutiawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007) Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan. Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur. Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya. Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula. Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ). B. Tujuan 1. Mengetahui tentang Askep Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3 C. Metode penulisan Penulis mempergunakan metode kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada metode ini adalah studi pustaka, dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini. BAB II PEMBAHASAN ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER PERTAMA A.Pengertian Trimester Pertama Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul Bani, dkk, 2001)Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakansaat yang sulit juga. B . Faktor Penyebab Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin. C .Gejala Pada Kehamilan Trimester 1 • Gejala subjektif a) Amenore b) Nausea c) Mual (morning sickness) d) Payudara terasa penuh dan sensitive e) Sering berkemih f) Merasa lemah dan letih g) Berat badan naik h) Perubahan mood • Gejala oubyektif a) Peningkatan temperatur basal tubuh b) Perubahan kulit c) Perubahan pada payudara d) Pembesaran pada abdomen e) Perubahan pada rahim dan vagina D. .Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian) a) Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya. b) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan saksama. e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkindirahasiakannya. f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan akan mengalami penurunan. E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama a) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas. b) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim. F. Tanda Bahaya Trimester Pertama Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhanyang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda. a. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik. b. Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai. c. Mual Muntah Berlebihan Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan malam hari.Gejala±gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologismenentukan berat ringanya penyakit. d. Sakit Kepala Yang Hebat, Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian. e. Penglihatan Kabur, Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). f. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan. Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan. HIPEREMESIS GRAVIDARUM a) Pengertian Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanitahamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selamakehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual danmuntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009). Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalahnousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehinggamenjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD). b) Etiologi Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu : 1) Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda. 2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolicakibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, inimerupakan faktor organik. 3) Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak 4) Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tanggaretak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak diinginkan, Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu. c) Patofisiologi Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamilmuda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnyaelektrolit dengan alkalosis hipokloremik. a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkandehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khloridadarah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati danterjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal. d) Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)tingkatan. : 1) Tingkat I Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung. 2) Tingkat II Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. 3) TingkatnIII Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati. e) Diagnosa Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus ditentukanadanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhikeadaan umum.Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkankekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan. 6. Penatalaksanaan a) Obat-obatan Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkanadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin. b) Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang denganisolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan. c) TerapinPsikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalahdan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini. d) CairannParenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin Cdan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secaraintravena e) Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasikomplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhirikehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya • Gangguann kejiwaan  Delirium  Apatis,somnolen sampai koma  Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle • Gangguann penglihatan  Pendarahan retina  Kemunduran penglihatan • Gangguan faal  Hati dalam bentuk ikterus  Ginjal dalam bentuk anuria  Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat  Tekanan darah menurun Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum 1. GravidaFaktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hiperemesisgravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian hiperemesisgravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009).Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% padamultigravida (Arief.B, 2009). 2. PendidikanKejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebihmemperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2002). 3. Riwayat KehamilanFaktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola hidatiodosadan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilanganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena padakedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan(Prawihardjo, 2005). 4. Riwayat Penyakit IbuPenyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin sepertihipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo, 2005).Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalamigangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti hiperemesis gravidarum. ASUHAN KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul: 1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengankehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang. Tujuan Intervensi Nutrisi terpenuhi Kriteria Hasil :  Berat badan tidak turun.  Pasien menghabiskan porsi makan yang di sediakan.  Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep • Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang denganmenggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku. • Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, mukosa mulut dan diuresis. • Monitor intake dan output cairan. • Singkirkan sumber bau yang dapat membuat pasien mual, seperti : deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan pembersih mulut. • Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikaninforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum. • Tingkatkan jumlah makanan padat dan minuman perlahan sesuai dengankemampuan. • Anjurkan pasien untuk minum dalam jumlah sedikit tapi sering 2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan. Tujuan Rasional Kebutuhan cairan terpenuhi Kriteria hasil:  Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual/muntah.  Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari.  Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan. • Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ ) • Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah. • Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis). • Anjurkan klien memperahankan masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert badan setiap hari. • Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu, masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang berat badan klien daan banidngkan dengan standar. • Anjurkan penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis; popcorn,roti kering sebelum bangun tidur). 3. Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan Tujuan Rasional  Membuat gambaran diri lebih nyata  Mengakui diri sebagai individu  Menerima tanggung jawab untuk tindakan sendiri. • Buat hubungan terapeutik perawat/pasien • Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian moral • Biarkan pasien menggambarkan dirinya sendiri. • Nyatakan aturan dengan jelas tentang jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan dan minum obat, dan konsekuensi bila tak mengikuti aturan. • Beri respon terhadap kenyataan bila pasien membuat penyataan tidak relistis seperti “ saya meningkatkan berat badan ;jadi saya benar-benar tidak apa-apa “. • Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku pasien. Hindari perdebatan. • Bantu pasien untuk melakuakn kontrol pada area selain dari makan/penurunan berat badan. Missal : manajemen aktivitas harian, pilihan kerja/kesenangan. 4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel. Tujuan Rasional  Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/tingkat energi.  Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur. • Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas, missal ; perubahan TD atau frekuensi jantung/pernafasan. • Buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien. • Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.Jadwalkan aktivitas untuk periode bila pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat dalam perencanaan jadwal. • Dorong pasien untuk melakukan kapanpun mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari kursi, berjalan. • Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif pada pasien yang terbaring di tempat tidur. • Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi. • Berikan O2 suplemen sesuai indikasi. 5. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntahyang sering Tujuan Rasional Nyaman terpenuh Kriteria Hasil :  Nyeri berkurang / hilang  Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak menunjukan rasa sakit. • Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan intensitas) • Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai dengan kondisi pasien. • Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi. • Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan keluarga pasien • .Beri kompres hangat pada daerah nyeri. • Kaji tanda-tanda vital. • Kolaborasi medis untuk pemberian obat-obatan analgetika dan antiemetic 6. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungandengan informasi yang tidak adekuat Tujuan Rasional Pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan meningkat. Kriteria Hasil :  Pasien dapat mengetahui penyakitnya.  Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan secara verbal,mengerti tentang instruksi yang diberikan.  Pasien kooperatif dalam program pengobatan. • Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya, gejala, dan tanda,serta yang perlu diperhatikan dalam perawatannya. • Beri penjelasan tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal yang perludiperhatikan dalam perawatan dan pengobatan. • Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan pengobatan. • Jelaskan tentang pentingnya istirahat total. • Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal dansuplemen vitamin / zat besi setiap hari. • Evaluasi motivasi / sikap, dengan mendengar keterangan klien dan memintaumpan balik tentang informasi yang diberikan. • Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya dan hal- haltabu selama kehamilan ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II A. Pengertian ibu hamilnormal trimester II Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007) B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II Tanda Kehamilan Trimester Kedua Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan. Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua : a) Tanda Subyektif Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil. Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan. Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur. Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya. b) Tanda Obyektif (probabilitas) • Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah. • Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus. • Tanda Godell’s; melunaknya uterus. • Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat. • Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan • Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil • Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak terasa sakit. • Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang • Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit abdomen. • Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline abdomen c) Bukti positif (absolut) Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat : • Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat) Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis. • merasakan bagian – bagian janin Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian. • melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12 • merasakan gerakan janin Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa. • mencatat elektrokardiogram janin EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin. • Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:  Penampakan eksternal. 16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik. 20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea. 24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat. 28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.  Pengukuran mahkota ke pantat (cm) 16 minggu : 11,5-13,5 20 minggu : 16-18,5 24 minggu : 23 28 minggu : 27  Perkiraan berat badan (gr) 16 minggu : 100 20 minggu : 300 24 minggu : 600 28 minggu : 1.100  Sistem muskuloskeletal 13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin. 16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi. 17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27. 20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu. 25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat. 28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.  Sistem sirkulasi 16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa. 24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.  Sistem gastrointestinal 14 minggu : gerakan menelan telah terjadi. 16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka. 17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya. 20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat menjulurkan kedua bibirnya. 22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan. 28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.  Sistem pernafasan 16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius. 18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28. 20 minggu : lubang hidung terbuka kembali. 22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah. 24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion. 28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.  Sistem renalis 16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.  Sistem persarafan 16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan. 20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1. 24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir. 28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.  Organ-organ pengindera 16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum. 20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi. 28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.  Sistemgenitalis 24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum. Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua a. Perubahan Psikologis Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka. Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas, atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”. Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu. Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami peningkatan mood, lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka mati. b. Perubahan Fisiologis Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain : • Sistem reproduksi suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin. Terdapat tiga tanda penting yakni : - tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak - tanda Hegar’s : uterus lunak - tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan. • Sistem integumen Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar. Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat. • Sistem endokrin Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu. • Sistem kardiovaskuler Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena. • Sistim muskuloskeletal Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang. • Sistim pernafasan Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman. • Sistem gastrointestinal Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi. • Sistem perkemihan Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih. • Sistem persarafan Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya. Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2 A. PENGKAJIAN 1. ANAMNESA Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan pusing kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan. 2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi maternal. 1.SISTEM REPRODUKSI A.Uterus Melalui pemeriksaan Leopold I Usia 16 minggu Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan pusat - Usia 20 minggu Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat - Usia 24 minggu Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat b.Vagina Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya derajat rangsangan seksual. 2.SISTEM INTEGUMEN a.Payudara -Adanya rasa kesemutan - Adanya nyeri tekan - Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah - Puting susu lebih menonjol dan mengeras - Areola tumbuh lebih gelap - Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar b.Kulit 1. Stiae gravidarum Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal -Pigmentasi Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola. - Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak. 3.SISTEM ENDOKRIN a.Ovarium dan plasenta Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ). b.Kelenjar tiroid Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama c.Kelenjar paratiroid Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan otot terganggu. d.Pankreas Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. e.Kelenjar pituitari Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin meningkat. f.Kelenjar adrenal Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian medula tetap. 4.SISTEM KARDIOVASKULER Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen. 5.SISTEM MUSKULOSKELETAL a.Gigi, tulang, persendian -Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor - Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies. - Sendi pelvik sedikit dapat bergerak - Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur. b. PERKEMBANGAN JANIN PENAMPAKAN EKSTERNAL - Minggu 16 ( bulan 4 ) Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik. - Minggu 20 ( bulan 5 ) Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea. - Minggu 24 ( bulan 6 ) Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat. PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM ) - Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5 - Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5 - Minggu 24 ( bulan 6 ) 23 SISTEM MUSKULOSKELETAL - Minggu 16 ( bulan 4 ) Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi. - Minggu 20 ( bulan 5 ) Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu. - Minggu 24 ( bulan 6 ) Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu. 6. SISTEM SIRKULASI - Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa. - Minggu ke 24 ( bulan 6 ) Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar. 7.SISTEM GASTROINTESTINAL - Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka. - Minggu ke 20 ( bulan 5 ) Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali 8.SISTEM PERNAPASAN - Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan respiratorius. - Minggu ke 20 ( bulan 5 ) Lubang hidung terbuka kembali - Minggu ke 24 ( bulan 6 ) Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion. 9.SISTEM RENALIS -Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas. 10. SISTEM PERSARAFAN - Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan. - Minggu ke 20 ( bulan 5 ) Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1 - Minggu ke 24 ( bulan 6 ) Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir. 11.ORGAN – ORGAN PENGINDRA - Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Organ – organ pengindra mengalami perbedaan secara umum - Minggu ke 20 ( bulan 5 ) Hidung dan telinga mengalami osifikasi SISTEM GENITALIS - Minggu ke 16 ( bulan 4 ) Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka - Minggu ke 24 ( bulan 6 ) Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum. PERUBAHAN PSIKOLOGIS Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan biofisik, respon, orang lain. Tujuan Intervensi - Klien melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan. - Klien mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan. Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga, kelelahan). R : Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira – kira 60% klien pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus. 2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi atau ada sebelumnya (misalnya alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis). R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu atau janin. 3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia sel sabit). R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan : zat besi dapat dikontraindikasikan untuk anemia sel sabit). 4. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernafasan dan program aktivitas / latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan,seperti berjalan. R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan. 5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misalnya : postur yang baik, menghindari yang buruk, makan sedikit tetapi sering dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat. R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami. Tujuan Rasional - Klien mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan. - Klien mampu bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri. - Klien mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor resiko. - Klien mampu mengidentifikasi tanda – tanda bahaya / mencari perawatan medis dengan tepat. 1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua. R : Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak. 2. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan sesuai pedeoman pada MK : trimester pertama, DK : Akurang pengetahuan (kebutuhan belajar). R : Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini. 3. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat R : Fero sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi dan malformasi janin (catatan : klien dengan anemia sel sabit memerlukan peningkatan asam folat selama dan setelah episode krisis). 4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu (misalnya aborsi spontan, hipoksia yang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan (HAK), kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus gestasional (DMG), penyakit hubungan seksual (PHS). Tinjau ulang tanda – tanda bahaya dan tindakan yang tepat. R : Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial situasi resiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan intervensi. 5. Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi masalah medis. R : Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan kepada kemungkinan efek berbahaya pada janin. 6. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus screaning dan pemantauan ketat sesuai indikasi. R : Kunjungan pra natal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi minggu ke 24 -26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan dengan insulin dan / atau diet menurut American Diabetes Association. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera. Tujuan Rasaional - Klien mampu mendiskusikan masalah seksual. - Klien mampu mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin untuk diubah. - Klien mampu mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan individu. - Klien mampu mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling bila dibutuhkan. 1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang normal. R : Kepuasan seksual yang optimal untuk klien pranatal terjadi pada trimester kedua karena vasokongesti pelvis / perineal meningkatkan kenikmatan orgasme. Pria dapat mengalami berbagai perasaan saat berespon terhadap peningkatan hasrat pasangannya dan menjadi bingung karena penurunan atau peningkatan hasrat seksualnya sendiri dalam memberi rspon terhadap perubahan bentuk tubuh pasangannya. 2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan dalam peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada melakukan koitus secara aktual. R : Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang umum. Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan baik bila keduanya dipuaskan. 3. Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual. R : Membantu pasangan untuk mempertimbangkan / membuat pilihan. 4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai dari pria. R : Disini tampak frekuensi penyimpangan menjadei lebih tinggi (misalnya perkosaan, inses, kejahatan kekerasan, dan perselingkuhan ekstramarital) bila pasangan sedang hamil. Kolaborasi 1. Rujuk pada perawat klinis spesialis / konseling sesuai indikasi. R : Mungkin perlu bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar, yang dapat berkembang selama kehamilan atau mungkin sudah ada sebelumnya. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi perubahan biofisik,respon orang lain. Tujuan Rasional - Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep diri / cityra tubuh. - Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah. 1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dsb. R : Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat terjadi pada klien / pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh, didasarkan pada penampilan fisik. Efek – efek yang tampak lainnya dari hormon – hormon pranatal seperti kloasma, striae gravidarum, telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar, jerawat, dan hirsutisme dapat memperberat perubahan emosi klien. Perubahan ini dapat mempengaruhi bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi. 2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan responb klien terhadap perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan. R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi dapat membantu klien memahami / menerimja apa yang terjadi. 3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil. R : Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan menungkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivita yang menyenangkan. 4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berhias (untuk meminimalkan / menyembunyikan area kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaos kaki penyokong, pemeliharaan postur dan program latihan sedang. R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri. Aturan latihan perinatal yang bukan latihan ketahanan cenderung memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap argumentasi oksitosin. Kolaborasi 1. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti konseling dan / atau kelas – kelas pendidikan kelahuiran anak dan menjadi orang tua. R : Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan selama periode perubahan ini; mengidentifikasi mode – model peran. PREEKLAMPSIA A. Pengertian Preeklampsia Beberapa pengertian preeklamsia menurut para ahli : 1. Preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan ( Manuaba, 1998 ). 2. Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ). 3. Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansjoer, 2000) 4. Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland ). B. Etiologi / Faktor Penyebab Preeklampsia Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :• Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa. • Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan. • Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus. • Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma. Faktor Predisposisi Preeklamsia • Molahidatidosa • Diabetes melitus • Kehamilan ganda • Hidropfetalis • Obesitas • Umur yang lebih dari 35 tahun Klasifikasi Preeklampsia Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut : Preeklampsia Ringan : • Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam. • Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per minggu. • Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream. Preeklampsia Berat • Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih. • Proteinuria 5 gr atau lebih per liter. • Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam . • Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium. • Terdapat edema paru dan sianosis. C. Patofisiologi Preeklamsia Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation. D. Manifestasi Klinik Preeklampsia • Pertambahan berat badan yang berlebihan • Edema • Hipertensi • Proteinuria • Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah E. Pemeriksaan Penunjang Preeklampsia 1. Pemeriksaan Laboratorium a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah • Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% ) • Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% ) • Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 ) b. Urinalisis Ditemukan protein dalam urine. c. Pemeriksaan Fungsi hati • Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl ) • LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat • Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul. • Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45u/ml ) • Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l > • Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl ) d. Tes kimia darah Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl ) 2. Radiologi a. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit. b. Kardiotografi:Diketahui denyut jantung janin lemah. F. Diagnosis Preeklampsia Diagnosis ditegakkan berdasarkan : • Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan timbul proteinuria • Gejala subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus; penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah. • Gangguan serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang • Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan laboratorium G. Pencegahan Preeklampsia • Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. • Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-faktor predisposisi. • Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan. H. Komplikasi Preeklampsia Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara lain: Pada Ibu • Eklampsia • Solusio plasenta • Pendarahan subkapsula hepar • Kelainan pembekuan darah ( DIC ) • Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count ) • Ablasio retina • Gagal jantung hingga syok dan kematian. Pada Janin • Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus • Prematur • Asfiksia neonatorum • Kematian dalam uterus • Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal. ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian Data yang dikaji pada ibu dengan preeklampsia adalah : 1. Data subyektif : - Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau > 35 tahun - Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, edema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur - Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM - Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan preeklampsia atau eklampsia sebelumnya - Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan - Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya 2. Data Obyektif : - Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam - Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema - Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress - Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM ( jika refleks + ) - Pemeriksaan penunjang ; • Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam • Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml • Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu • Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak • USG ; untuk mengetahui keadaan janin • NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin Masalah Keperawatan Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah ) Tujuan Rasional Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu Kriteria Hasil : - Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 ) - Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 100-120/70-80 mmHg Suhu : 36-37 C Nadi : 60-80 x/mnt RR : 16-20 x/mnt 1. Monitor tekanan darah tiap 4 jam 2. Catat tingkat kesadaran pasien 3. Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam, penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria ) 4. Monitor adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi uterus 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta Tujuan Rasional Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin Kriteria Hasil : - DJJ ( + ) : 12-12-12 - Hasil NST : - Hasil USG ; 1. Monitor DJJ sesuai indikasi 2. Kaji tentang pertumbuhan janin 3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim tegang, aktifitas janin turun ) 4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM 5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir Tujuan Rasional Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti penyebab nyeri dan dapat mengantisipasi rasa nyerinya Kriteria Hasil : - Ibu mengerti penyebab nyerinya - Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya 1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien 2. Jelaskan penyebab nyerinya 3. Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan nafas dalam bila HIS timbul 4. Bantu ibu dengan mengusap/massage pada bagian yang nyeri Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan Tujuan Rasional Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang Kriteria Hasil : - Ibu tampak tenang - Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan - Ibu dapat menerima kondisi yang dialami sekarang 1. Kaji tingkat kecemasan ibu 3. Jelaskan mekanisme proses persalinan 2. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang efektif 3. Beri support system pada ibu ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III 1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu) Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula. Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ). 2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu: 1. Uterus Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. 2. Vagina dan vulva Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental. 3. Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. 4. Sirkulasi darah Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan. 5. Sistem respirasi Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil. 6. Sistem pencernanan Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness, dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit). 7. Sistem perkemihan Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun makin bertambah. 4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003). Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah: 1. Perdarahan pervaginam Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003). 2. Keluar air ketuban sebelum waktunya Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002). 3. Demam tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002). 4. Nyeri abdomen yang hebat Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003). 5. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003). 6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam) Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003). 7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002). 8. Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002). Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester Ketiga Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya. Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah. Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik. Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005). Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah: • Rasa tidak nyaman kembali timbul • Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu • Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya • Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal • Semakin ingin menyudahi kehamilannya • Merasa sedih karena terpisah dari bayinya • Merasa kehilangan perhatian • Tidak sabaran dan resah • Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya • Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya • Libido menurun ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III A.Pengkajian 1)Sitem Reproduksi a)Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan adanya kontraksibroxonhis. b)Cervik:Mengeluarkan mucus c)Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat d)Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah 2)Sistem cardiovaskuler HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat 40%volume darah meningkat 30-50%. 3)Sistem Pernapasan Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat. 4)Sistem Urinaria Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dankonsentrasi albumin meningkat. 5)Sistem Muskulus kletal: lordosis 6)Sistem integument Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambutmenipis dan kuku cepat patah dan mudah tumbuh. 7)Sistem Gastro intestinal Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat. 8)Sistem Endokrin Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal. 9)Pengkajian Janin a)Pembukaan leopod b)Pergerakan janin c)Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST) B.Diagnosa keperawatan 1)Gangguan rasa Nyman 2)Resiko tinggi terjadinya perdarahan 3)kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan kurangnya informasi 4)Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi 5)perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus 6)perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan(pembesaran abdomen) C.Intervensi 1)anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek 2)kurangi minum susu imblance Ca 3)rubah/ganti posisi 4)hindari duduk terlalu lama sering mandi 5)gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC- Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius

makalah maternitas

MAKALAH
ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMSETER 1, 2 DAN 3
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MASTERNITAS


Di susun oleh :
Kelompok 2
Andri Sutiawan
Guruh Aria
Indrawan Resmana
Nurul Fitriani
Ridwan Bayu
Sumi Kustinah
Kelas 2c


STIKes Karsa Husada Garut
DIII Keperawatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan disana sini masih banyak kekurangan dan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Pada kesempatan ini juga kami tak lupa mengucapkan terima kasih.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.Amin.

Garut, April 2012

     A. Sutiawan







BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak  perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.

Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
B.     Tujuan
1. Mengetahui tentang Askep Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3


C.     Metode penulisan
Penulis mempergunakan metode kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada metode ini adalah studi pustaka, dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.






















BAB II
PEMBAHASAN

ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER PERTAMA

A.Pengertian Trimester Pertama

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul Bani, dkk, 2001)Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai minggu ke-12 kehamilan.
Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakansaat yang sulit juga.

B . Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.

C .Gejala Pada Kehamilan Trimester 1

·      Gejala subjektif
a)      Amenore
b)      Nausea
c)      Mual (morning sickness)
d)     Payudara terasa penuh dan sensitive
e)      Sering berkemih
f)       Merasa lemah dan letih
g)      Berat badan naik
h)      Perubahan mood

·      Gejala oubyektif
a)      Peningkatan temperatur basal tubuh
b)      Perubahan kulit
c)      Perubahan pada payudara
d)     Pembesaran pada abdomen
e)              Perubahan pada rahim dan vagina

D. .Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
a)      Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya. 
b)      Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c)      Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d)     Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan saksama.
e)      Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkindirahasiakannya.
f)       Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.

E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
a)              Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat).  AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b)             Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai

Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.

F. Tanda Bahaya Trimester Pertama

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhanyang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda.

a.       Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b.      Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau sebelum  plasenta selesai.
c.               Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan malam hari.Gejala±gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologismenentukan berat ringanya penyakit.
d.      Sakit Kepala Yang Hebat,
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
e.       Penglihatan Kabur,
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f.       Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
a)      Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanitahamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selamakehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual danmuntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalahnousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehinggamenjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).
b)      Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :
1)      Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda.
2)      Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolicakibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, inimerupakan faktor organik.
3)      Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
4)      Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tanggaretak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak diinginkan, Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.
c)      Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamilmuda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnyaelektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
a.       Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
b.      Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkandehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khloridadarah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
c.        Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati danterjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
d.      Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
d)  Tanda dan Gejala
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)tingkatan. :
1)      Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.
2)      Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3)      TingkatnIII
      Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
e)      Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus ditentukanadanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhikeadaan umum.Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkankekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
6.  Penatalaksanaan
a)      Obat-obatan Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkanadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b)      Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara  baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang denganisolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c)      TerapinPsikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalahdan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
d)     CairannParenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin Cdan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secaraintravena
e)      Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasikomplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhirikehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya
·         Gangguann kejiwaan 
Ø  Delirium
Ø  Apatis,somnolen sampai koma
Ø  Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle
·         Gangguann penglihatan
Ø  Pendarahan retina
Ø   Kemunduran penglihatan
·         Gangguan faal
Ø  Hati dalam  bentuk  ikterus
Ø  Ginjal dalam  bentuk  anuria
Ø  Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
Ø   Tekanan darah menurun
Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum
1.      GravidaFaktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hiperemesisgravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian hiperemesisgravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009).Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% padamultigravida (Arief.B, 2009).
2.      PendidikanKejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebihmemperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2002).
3.      Riwayat KehamilanFaktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola hidatiodosadan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilanganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena padakedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan(Prawihardjo, 2005).
4.      Riwayat Penyakit IbuPenyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin sepertihipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo, 2005).Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalamigangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti hiperemesis gravidarum.

ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul:
1.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengankehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan
Intervensi
Nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
Ø  Berat badan tidak turun.
Ø  Pasien menghabiskan porsi makan yang di sediakan.
Ø  Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep

·         Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang denganmenggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku. 
·         Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, mukosa mulut dan diuresis.
·         Monitor intake dan output cairan.
·         Singkirkan sumber bau yang dapat membuat pasien mual, seperti : deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan pembersih mulut.
·         Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikaninforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
·         Tingkatkan jumlah makanan padat dan minuman perlahan sesuai dengankemampuan.
·         Anjurkan pasien untuk minum dalam jumlah sedikit tapi sering

2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
Tujuan
Rasional
Kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil:
Ø  Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual/muntah.
Ø  Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari.
Ø  Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan.

·         Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
·         Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah.
·         Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis).
·         Anjurkan klien memperahankan masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert badan setiap hari.
·         Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu, masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang berat badan klien daan banidngkan dengan standar.
·         Anjurkan penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis; popcorn,roti kering sebelum bangun tidur).

3.      Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
Tujuan
Rasional
Ø  Membuat gambaran diri lebih nyata
Ø  Mengakui diri sebagai individu
Ø  Menerima tanggung jawab untuk tindakan sendiri.

·         Buat hubungan terapeutik perawat/pasien
·         Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian moral
·         Biarkan pasien menggambarkan dirinya sendiri.
·         Nyatakan aturan dengan jelas tentang jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan dan minum obat, dan konsekuensi bila tak mengikuti aturan.
·         Beri respon terhadap kenyataan bila pasien membuat penyataan tidak relistis seperti “ saya meningkatkan berat badan ;jadi saya benar-benar tidak apa-apa “.
·         Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku pasien. Hindari perdebatan.
·         Bantu pasien untuk melakuakn kontrol pada area selain dari makan/penurunan berat badan. Missal : manajemen aktivitas harian, pilihan kerja/kesenangan.


4.      Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.
Tujuan
Rasional
Ø  Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/tingkat energi.
Ø  Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur.

·         Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas, missal ; perubahan TD atau frekuensi jantung/pernafasan.
·         Buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien.
·         Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.Jadwalkan aktivitas untuk periode bila pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat dalam perencanaan jadwal.
·         Dorong pasien untuk melakukan kapanpun mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari kursi, berjalan.
·         Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif pada pasien yang terbaring di tempat tidur.
·         Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi.
·         Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.

5.      Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntahyang sering
Tujuan
Rasional
Nyaman terpenuh
Kriteria Hasil :
Ø  Nyeri berkurang / hilang
Ø  Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak menunjukan rasa sakit.

·         Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan intensitas) 
·         Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai dengan kondisi pasien.
·         Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.
·         Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan keluarga pasien
·         .Beri kompres hangat pada daerah nyeri.
·         Kaji tanda-tanda vital.
·         Kolaborasi medis untuk pemberian obat-obatan analgetika dan antiemetic

6.      Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungandengan informasi yang tidak adekuat
Tujuan
Rasional
Pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan meningkat.
Kriteria Hasil :
Ø  Pasien dapat mengetahui penyakitnya.
Ø  Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan secara verbal,mengerti tentang instruksi yang diberikan.
Ø  Pasien kooperatif dalam program pengobatan.

·         Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya, gejala, dan tanda,serta yang perlu diperhatikan dalam perawatannya.
·         Beri penjelasan tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal yang perludiperhatikan dalam perawatan dan pengobatan.
·         Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan pengobatan.
·         Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.
·         Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal dansuplemen vitamin / zat besi setiap hari.
·         Evaluasi motivasi / sikap, dengan mendengar keterangan klien dan memintaumpan balik tentang informasi yang diberikan.
·         Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya dan hal- haltabu selama kehamilan


ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II
A.    Pengertian ibu hamilnormal trimester II
            Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II
Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a)      Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b)      Tanda Obyektif (probabilitas)
·         Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
·         Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
·         Tanda Godell’s; melunaknya uterus.
·         Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat.
·         Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
·         Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
·         Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak terasa sakit.
·         Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
·         Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit abdomen.
·         Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline abdomen
c)      Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :

·         Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
·         merasakan bagian – bagian janin
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
·         melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
·         merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
·         mencatat elektrokardiogram janin
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
·         Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
Ø  Penampakan eksternal.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
Ø  Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
Ø  Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
Ø  Sistem muskuloskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
Ø  Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
Ø  Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
Ø  Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
Ø  Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
Ø  Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
Ø  Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
Ø  Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a.       Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas, atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami peningkatan mood, lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka mati.
b.      Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
·         Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
- tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
- tanda Hegar’s : uterus lunak
- tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
·         Sistem integumen
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
·         Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
·         Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
·         Sistim muskuloskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
·         Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
·         Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
·         Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
·         Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESA
Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan pusing kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan.
2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi maternal.
1.SISTEM REPRODUKSI
A.Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan pusat
- Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
- Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
b.Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya derajat rangsangan seksual.
2.SISTEM INTEGUMEN
a.Payudara
-Adanya rasa kesemutan
- Adanya nyeri tekan
- Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah
- Puting susu lebih menonjol dan mengeras
- Areola tumbuh lebih gelap
- Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar
b.Kulit
1. Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
-Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola.
- Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak.
3.SISTEM ENDOKRIN
a.Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
b.Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama
c.Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan otot terganggu.
d.Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e.Kelenjar pituitari
Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin meningkat.
f.Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian medula tetap.
4.SISTEM KARDIOVASKULER
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen.
5.SISTEM MUSKULOSKELETAL
a.Gigi, tulang, persendian
-Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
- Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
- Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
- Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
b. PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
- Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
- Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
- Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )
- Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5
- Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
- Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
-          Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
-           Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
-          Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.

6. SISTEM SIRKULASI
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
7.SISTEM GASTROINTESTINAL
-     Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
-          Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
8.SISTEM PERNAPASAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan respiratorius.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
9.SISTEM RENALIS
-Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
10. SISTEM PERSARAFAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
11.ORGAN – ORGAN PENGINDRA
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ – organ pengindra mengalami perbedaan secara umum
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
SISTEM GENITALIS
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan biofisik, respon, orang lain.
Tujuan
Intervensi
- Klien melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan.
- Klien mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.

Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga, kelelahan).
R : Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira – kira 60% klien pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi atau ada sebelumnya (misalnya alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis).
R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia sel sabit).
R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan : zat besi dapat dikontraindikasikan untuk anemia sel sabit).
4. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernafasan dan program aktivitas / latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan,seperti berjalan.
R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misalnya : postur yang baik, menghindari yang buruk, makan sedikit tetapi sering dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami.
Tujuan
Rasional
- Klien mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan.
- Klien mampu bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri.
- Klien mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor resiko.
- Klien mampu mengidentifikasi tanda – tanda bahaya / mencari perawatan medis dengan tepat.

1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua.
R : Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
2. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan sesuai pedeoman pada MK : trimester pertama, DK : Akurang pengetahuan (kebutuhan belajar).
R : Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
3. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat
R : Fero sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi dan malformasi janin (catatan : klien dengan anemia sel sabit memerlukan peningkatan asam folat selama dan setelah episode krisis).
4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu (misalnya aborsi spontan, hipoksia yang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan (HAK), kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus gestasional (DMG), penyakit hubungan seksual (PHS). Tinjau ulang tanda – tanda bahaya dan tindakan yang tepat.
R : Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial situasi resiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan intervensi.
5. Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi masalah medis.
R : Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan kepada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
6. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus screaning dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
R : Kunjungan pra natal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi minggu ke 24 -26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan dengan insulin dan / atau diet menurut American Diabetes Association.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera.
Tujuan
Rasaional
- Klien mampu mendiskusikan masalah seksual.
- Klien mampu mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin untuk diubah.
- Klien mampu mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan individu.
- Klien mampu mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling bila dibutuhkan.

1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang normal.
R : Kepuasan seksual yang optimal untuk klien pranatal terjadi pada trimester kedua karena vasokongesti pelvis / perineal meningkatkan kenikmatan orgasme. Pria dapat mengalami berbagai perasaan saat berespon terhadap peningkatan hasrat pasangannya dan menjadi bingung karena penurunan atau peningkatan hasrat seksualnya sendiri dalam memberi rspon terhadap perubahan bentuk tubuh pasangannya.
2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan dalam peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada melakukan koitus secara aktual.
R : Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang umum. Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan baik bila keduanya dipuaskan.
3. Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual.
R : Membantu pasangan untuk mempertimbangkan / membuat pilihan.
4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai dari pria.
R : Disini tampak frekuensi penyimpangan menjadei lebih tinggi (misalnya perkosaan, inses, kejahatan kekerasan, dan perselingkuhan ekstramarital) bila pasangan sedang hamil.
Kolaborasi
1. Rujuk pada perawat klinis spesialis / konseling sesuai indikasi.
R : Mungkin perlu bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar, yang dapat berkembang selama kehamilan atau mungkin sudah ada sebelumnya.
Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi perubahan biofisik,respon orang lain.
Tujuan
Rasional
- Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep diri / cityra tubuh.
- Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah.
1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dsb.
R : Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat terjadi pada klien / pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh, didasarkan pada penampilan fisik. Efek – efek yang tampak lainnya dari hormon – hormon pranatal seperti kloasma, striae gravidarum, telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar, jerawat, dan hirsutisme dapat memperberat perubahan emosi klien. Perubahan ini dapat mempengaruhi bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan responb klien terhadap perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi dapat membantu klien memahami / menerimja apa yang terjadi.
3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.
R : Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan menungkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivita yang menyenangkan.
4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berhias (untuk meminimalkan / menyembunyikan area kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaos kaki penyokong, pemeliharaan postur dan program latihan sedang.
R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri. Aturan latihan perinatal yang bukan latihan ketahanan cenderung memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap argumentasi oksitosin.
Kolaborasi
1. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti konseling dan / atau kelas – kelas pendidikan kelahuiran anak dan menjadi orang tua.
R : Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan selama periode perubahan ini; mengidentifikasi mode – model peran.

PREEKLAMPSIA
A.    Pengertian Preeklampsia
Beberapa pengertian preeklamsia menurut para ahli :
1. Preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan ( Manuaba,  1998 ).
2. Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).
3. Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansjoer, 2000)
4. Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland ).
B.     Etiologi / Faktor Penyebab Preeklampsia
Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :• Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa.
• Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
• Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
• Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
Faktor Predisposisi Preeklamsia
•   Molahidatidosa
•   Diabetes melitus
•   Kehamilan ganda
•   Hidropfetalis
•   Obesitas
•   Umur yang lebih dari 35 tahun 
Klasifikasi Preeklampsia
Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :
Preeklampsia Ringan :
•   Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
•   Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per minggu.
•   Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.
Preeklampsia Berat
•   Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
•   Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
•   Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam .
•   Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
•   Terdapat edema paru dan sianosis.
C.     Patofisiologi Preeklamsia
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
D.    Manifestasi Klinik Preeklampsia
·         Pertambahan berat badan yang berlebihan
·         Edema
·         Hipertensi
·         Proteinuria
·         Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah
E.     Pemeriksaan Penunjang Preeklampsia
1.      Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
·         Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )
·          Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
·         Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
b.  Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
c.       Pemeriksaan Fungsi hati
·         Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
·         LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
·         Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
·         Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45u/ml )
·         Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l >
·         Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
d. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
  1. Radiologi
a. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
b. Kardiotografi:Diketahui denyut jantung janin lemah.
F. Diagnosis Preeklampsia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
• Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan timbul proteinuria
• Gejala subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus; penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah.
• Gangguan serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang
• Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan laboratorium
G.    Pencegahan Preeklampsia
• Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.
• Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-faktor predisposisi.
• Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
H.    Komplikasi Preeklampsia
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara lain:
Pada Ibu
• Eklampsia
•  Solusio plasenta
•  Pendarahan subkapsula hepar
•  Kelainan pembekuan darah ( DIC )
•  Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
•  Ablasio retina
•  Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin
• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
•  Prematur
•  Asfiksia neonatorum
•  Kematian dalam uterus
•  Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal. 

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data yang dikaji pada ibu dengan preeklampsia adalah :
1. Data subyektif :
- Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau > 35 tahun
- Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, edema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
- Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
- Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan preeklampsia atau eklampsia sebelumnya
- Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan
- Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya

2. Data Obyektif :
- Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
- Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
- Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
- Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM ( jika refleks + )
- Pemeriksaan penunjang ;
• Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam
• Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml
• Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
• Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak
• USG ; untuk mengetahui keadaan janin
• NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin 
Masalah Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )
Tujuan
Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu
Kriteria Hasil :
- Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 )
- Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 100-120/70-80 mmHg
Suhu : 36-37 C
Nadi : 60-80 x/mnt
RR : 16-20 x/mnt

1. Monitor tekanan darah tiap 4 jam
2. Catat tingkat kesadaran pasien
3. Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam, penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria )
4. Monitor adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi uterus
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta
Tujuan
Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin

Kriteria Hasil :
- DJJ ( + ) : 12-12-12
- Hasil NST :
- Hasil USG ;

1. Monitor DJJ sesuai indikasi
2. Kaji tentang pertumbuhan janin
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim tegang, aktifitas janin turun )
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST

Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir
Tujuan
Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti penyebab nyeri dan dapat mengantisipasi rasa nyerinya
Kriteria Hasil :
- Ibu mengerti penyebab nyerinya
- Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya

1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien
2. Jelaskan penyebab nyerinya
3. Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan nafas dalam bila HIS timbul
4. Bantu ibu dengan mengusap/massage pada bagian yang nyeri
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan
Tujuan
Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang
Kriteria Hasil :
- Ibu tampak tenang
- Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan
- Ibu dapat menerima kondisi yang dialami sekarang

1. Kaji tingkat kecemasan ibu
3. Jelaskan mekanisme proses persalinan
2. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang efektif
3. Beri support system pada ibu

ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III
1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1.  Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3.  Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
4.  Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
5.  Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6.  Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness, dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
7.  Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun makin bertambah.
4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1.  Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2.  Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).
3.  Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4.  Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5.  Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6.  Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7.  Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
8.  Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).
  • Rasa tidak nyaman kembali timbul
  • Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
  • Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
  • Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
  • Semakin ingin menyudahi kehamilannya
  • Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
  • Merasa kehilangan perhatian
  • Tidak sabaran dan resah
  • Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
  • Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
  • Libido menurun
ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III
A.Pengkajian
1)Sitem Reproduksi
a)Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan adanya kontraksibroxonhis.
b)Cervik:Mengeluarkan mucus
c)Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat
d)Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah
2)Sistem cardiovaskuler 
HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat 40%volume darah meningkat 30-50%.
3)Sistem Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.
4)Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dankonsentrasi albumin meningkat.
5)Sistem Muskulus kletal: lordosis
6)Sistem integument
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambutmenipis dan kuku cepat patah dan mudah tumbuh.
7)Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat.
8)Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.

9)Pengkajian Janin
a)Pembukaan leopod
b)Pergerakan janin
c)Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)

B.Diagnosa keperawatan
1)Gangguan rasa Nyman
2)Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3)kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan kurangnya informasi
4)Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5)perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus
6)perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan(pembesaran abdomen)
C.Intervensi
1)anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek
2)kurangi minum susu imblance Ca
3)rubah/ganti posisi
4)hindari duduk terlalu lama sering mandi
5)gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.






BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak  perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.



DAFTAR PUSTAKA


Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC-
Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius